Kumpulan Informasi Loker dan Kuliah di Indonesia

Showing posts with label Jaringan Komputer. Show all posts
Showing posts with label Jaringan Komputer. Show all posts

Saturday, April 15, 2017

Pengertian Broadcast Address

11:38:00 AM Posted by Abdul Rohman No comments
Dalam kesempatan ini, saya akan membahas tentang pengertian Broadcast Address.
Broadcast address adalah IP address khusus yang digunakan untuk mengirim atau menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host pada suatu network. Setiap datagram IP memiliki header berisi IP address alamat tujuan. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host lain tujuan saja yang memproses datagram tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Yang jadi pertanyaan bagaimana suatu host ingin mengirim datagram ke seluruh host yang satu network ?

Tentunya menjadi tidak efesien jika harus membuat replikasi datagram sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwith akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah. Nah disnilah manfaat broadcast address. Host cukup mengirim datagram ke alamat brodcast dan seluruh host yang ada pada nerwork yang sama dengannya akan menerima datagram tersebut. Dalam prakteknya jenis informasi yang di broadcast biasanya adalah informasi routing.

Seluruh host pada satu network harus memiliki broadcast address yang sama pula. Dengan demikian, broadcast tidak boleh digunakan sebagai IP address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima datagram, yaitu:
1. IP address yang bersifat unik
2. Broadcast address yang selalu sama untuk setiap host satu network

Broadcast address diperoleh dengan membuat bit-bit host menjadi 1. Hal ini berkebalikan dengan network address, dimana seluruh bit host menjadi 0. Sebagai contoh, untuk host dengan IP address 167.205.9.35, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255. Proses konversi dapat diilustrasikan sebagai berikut:
167.                  205.              9.               35

10100111   11001101   00001001   00000101

10100111   11001101   11111111   11111111

167.                205.              255.         255

Demikian penjelasan pengertian tentang Broadcast Address
Sumber: Iwan Sofana 2008
Semoga bermanfaat

Thursday, April 16, 2015

Subnetting Pada IP Address Kelas C

12:02:00 AM Posted by Abdul Rohman No comments

Diketahui:
Network Address (IP Network) = 192.168.1.0/26

Ditanyakan:
  1. Jumlah Subnet
  2. Jumlah Host per subnet
  3. Blok Subnet
  4. Alamat Host dan Broadcast yang valid
Jawab:
Sebelum menjawab pertanyaan tadi bahwa IP Network = 192.168.1.0/26 menggunakan kelas C dengan subnet mask /26
Subnet masknya adalah: CIDR /26 = 255.255.255.192 yang berarti dalam bentuk biner adalah 11111111-11111111-11111111-11000000
/26 ialah banyaknya biner 1 pada netmask berbentuk biner.

1. Jumlah Subnet
Rumusnya adalah 2x, dimana x adalah banyaknya biner 1 pada oktet terakhir subnet mask
Biner : 11111111-11111111-11111111-11000000, jumlah angka 1 ada 22 deret dan jumlah angka 1 pada oktet terakhir ada 2
Jadi, jumlah subnet adalah 22 = 2 pangkat 2 yaitu 4 subnet


2. Jumlah Host per Subnet
Rumusnya adalah 2y - 2, dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya angka biner 0 pada oktet terakhir subnet mask
Biner: 11111111-11111111-11111111-11000000, jumlah angka 0 pada oktet terakhir adalah 6 deret
Jadi, 2 pangkat 6 = 64, 64 -2 = 64 Host


3. Blok Subnet
Rumusnya adalah 256 - subnet mask pada oktet terakhir
IP Network 192.168.1.0/26, subnet masknya 255.255.255.192, maka 192nya diambil.
256 - 192 = 64
Jadi, subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128 + 64 = 192
Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192

4. Alamat Host dan Broadcast yang Valid
Untuk host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
IP Network = 192.168.1.0
Blok Subnet = 0, 64, 128, 192

Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Host Terakhir 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

Friday, April 10, 2015

Perhitungan Subnetting

11:50:00 PM Posted by Abdul Rohman No comments

















Pada hakikatnya semua soal atau pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat maslah yaitu sebagai berikut:
  1. Jumlah Subnet
  2. Jumlah Host dalam subnet
  3. Blok Subnet
  4. Alamat Host dan Broadcast
Dalam penulisan IP umumnya ditulis dengan 192.168.10.2, dan ada juga ditulis dengan 192.168.2/24. Bahwa IP address 192.168.10.2/24 menggunakan subnet mask 255.255.255.0. Mengapa demikian...?
Karena /24 diambil dari perhitungan 24 bit subnet mask 11111111.11111111.11111111.00000000 atau (255.255.255.0).Jadi sangat sederhana /24 merupakan banyaknya angka 1 pada subnet mask yang berbentuk bilangan biner.Konsep ini biasanya disebut sebagai CIDR (Classless Inter-Domain Routing)

Subnet Mask yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting.

Subnet Mask CIDR
255.128.0.0    /9
255.192.0.0    /10
255.224.0.0    /11
255.240.0.0    /12
255.248.0.0    /13
255.252.0.0    /14
255.254.0.0    /15
255.255.0.0    /16
255.255.128.0    /17
255.255.192.0    /18
255.255.224.0    /19
255.255.240.0    /20
255.255.249.0    /20
255.255.248.0    /21
255.255.252.0    /22
255.255.254.0    /23
255.255.255.0    /24
255.255.255.128    /25
255.255.255.192    /26
255.255.255.224    /27
255.255.255.240    /28
255.255.255.248    /29
255.255.255.252    /30

SUBNET MASK

12:32:00 AM Posted by Abdul Rohman No comments












Apa itu subnet mask..?.

Subnet mask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi network dan host atau bisa dianalogikan membagi jalan dan gangnya. Struktur subnet mask terdiri dari 32 bit yang dibagi atas 4 oktet yaitu: contoh 255.255.255.0 (11111111.11111111.11111111.00000000) Bit-bit dari IP address yang ditutupi (masking) oleh bit-bit subnet mask yang aktif akan diinterpretasikan sebagai bit network. Untuk bit 1 pada subnet mask diartikan mengaktifkan masking sedangkan bit 0 tidak diaktifkan.

Jika Jalan Jendral Sudirman tanpa gang bisa dipahami menggunakan SUBNET MASK DEFAULT, atau network tersebut tidak memiliki subnet.

Dibawah ini tabel subnet mask default dari tiap masing-masing kelas:


Kelas
Oktet Pertama Subnet Mask Default Private Address
A 1-127 255.0.0.0 10.0.0.0 - 10.255.255.255
B 128-191 255.255.0.0 172.16.0.0 - 172.31.255.255
B 192-223 255.255.255.0 192.168.0.0 - 192.168.255.255

Ketika kita berhubungan dengan komputer lain pada suatu jaringan, selain IP Address yang dibutuhkan adalah Netmask. Misalkan ada IP 192.168.10.1 ingin mengirim data pada IP 192.168.10.2, bagaimana komputer kita dapat memutuskan apakah dia berada pada jaringan yang sama atau pada jaringan yang lain..?.
Untuk hal seperti itu perlu dilakukan pengecekan dulu terhadap netmasknya, karena kombinasi IP Address dan netmarsk menentukan range jaringan. Jika netmasknya 255.255.255.0 maka range yang terdiri dari semua IP memiliki 3 byte pertama yang sama.
Contoh IP 192.168.10.1 dan netmasknya 255.255.255.0, maka range jaringan mulai dari 192.168.10.0 sampai 192.168.10.255, sehingga secara langsung komputer bisa berkomunikasi.

Thursday, April 9, 2015

Konsep Subnetting

11:30:00 PM Posted by Abdul Rohman No comments
Mengapa dan untuk apa kita perlu subnetting? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Jendral Sudirman terdiri dari beberapa rumah bernomor 01 sampai 10. Rumah nomor 05 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas untuk mengumumkan informasi atau berita apapun kepada seluruh rumah di wilayah Jl. Jendral Sudirman.

 
Ketika keadaan rumah di wilayah JL. Jendral Sudirman makin banyak, maka akan menimbulkan keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan pengaturan dengan membuat gang-gang, rumah yang masuk gang diberi nomor baru, dan tiap gang ada ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga akan memecahkan kemacetan, efesiensi dan optimalisasi transportasi, serta setiap gang yang memiliki rambu-rambu sendiri dalam mengelola wilayahnya.


Analogi diatas dinamakan konsep subnetting. Disatu sisi subnetting mempermudah pengelolaan, misalnya dalam suatu kantor ingin membagi tim kerja menjadi 3 departemen dengan masing-masing departemen memiliki 20 komputer (host) setiap ruangannya. Selain itu juga subnetting digunakan untuk mengoptimalisasi dan mengefisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat disatu network besar, tetapi terbagi ke beberapa ruas-ruas gang.

Untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini yang merupakan analogi dari gambar pertama:

Network yang tadinya nama jalan dan Host yang tadinya nomor rumah dan Broadcast yang semula ketua RT. Broadcast ini bertugas untuk mengirim pesan kesemua host yang ada di network tersebut. Dan untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan dan keruwetan dalam mengirim informasi maka dianalogikan gambar yang kedua, dimana setiap gang adalah SUBNET, dan masing-masing subnet memiliki host address dan broadcast address, untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini:


Saturday, March 28, 2015

Pengertian Subnetting

11:40:00 AM Posted by Abdul Rohman 2 comments













Subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia, dalam hal ini ada proses membagi atau memecah sebuah network menjadi beberapa network yang lebih kecil.Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatasi oleh kelas IP yang sudah diatur. Dengan menggunakan teknik bisa membuat network dengan batasan host yang lebih realitas dan sesuai kebutuhan.

Dengan kelas-kelas IP address standar, hanya ada 3 kemungkinan network ID yang tersedia;
  1. 8 bit untuk kelas A
  2. 16 bit untuk kelas B
  3. 24 bit untuk kelas C
Subnetting mengizinkan anda memilih angka bit acak untuk digunakan sebagai network ID.
Ada beberapa alasan untuk melakukan subnetting yaitu:
  1. Untuk Efisiensi IP Address, alokasi IP Address berdasarkan pembagian kelas kurang efesien
  2. Untuk menjembatani perbedaan topologi fisik seringkali digunakan router.
  3. Untuk memudahkan proses manajemen atau pengaturan security network
  4. Untuk mengisolasi traffic
Jumlah IP Addres sangat terbatas, apalagi jika kita harus memberikan alamat IP kesemua host yang ada. Oleh karena itu, perlu adanya efiseiensi dalam penggunaan IP Address sehingga host yang ada terpenuhi dalam pembagian alamat.

Selain itu juga tujuan subnetting adalah untuk mengurangi tingkat kemacetan dalam suatu jaringan. Hal ini dapat diilustrasikan seperti ada ratusan orang dalam ruangan. Jika ada orang yang berbicara pada saat yang bersamaan, maka pendengaran kita terhadap seorang pembicara akan tergangu oleh pembicara yang lainnya. Dan akibatnya kita dapat salah menangkap isi pembicaraan, atau kita sama sekali tidak menerima informasi tersebut. Artinya, tingkat kesibukan dalam jaringan yang besar akan sangat tinggi, karena tingkat tabrakan antar pembicaraan akan bertambah tinggi jika jumlah yang berbicara semakin banyak.

Saturday, March 21, 2015

Mengubah Bilangan Biner ke Desimal dan Bilangan Biner ke Hexadesimal

11:31:00 PM Posted by Abdul Rohman No comments















Untuk mempermudah dalam megubah bilangan biner ke desimal, maka cara menghitungnya adalah dengan tabel dan memposisikan bilangan biner dengan satuan desimal. Kemudian jumlahkan angka desimal tersbut berdasarkan bilangan biner yang dimasukan. Untuk lebih jelasnya lihat tabel berikut ini:


Biner
1 1 0 0 0 0 0 0
Desimal
128

64
32 16 8 4 2 1

Dari tabel diatas, didapatkan bilangan biner
  • Bernilai 1 tepat pada desimal 128 dan 64
  • Bernilai 0 mulai dari 32, 16, 8, 4, 2, dan 1 tidak dihitung.
Maka untuk perhitungannya adalah 128 + 64 = 192. Jadi nilai desimal 11000000 adalah 192.

Untuk Mengubah bilangan biner ke hexadesimal dengan menyusun bilangan biner menjadi 4 bit dan pengelompokkan mulai bit dari kanan ke kiri. Untuk lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini:



Hexa
Biner
0 0000
1 0001
2 0010
3 0011
4 0100
5 0101
6 0110
7 0111
8 1000
9 1001
A 1010
B 1011
C 1100
D 1101
E 1110
F 1111
 
Bilangan biner yang berjumlah 4 bit diatas merupakan bentuk dari nilai desimal 2 berpangkat, yaitu: 8 4 2 1. Contoh: 10101100, cara menyeselasaikannya adalah sebagai berikut:
  • Pisahkan dulu 4 bit dari 8 bit tersebut yaitu 1010 dan 1100
  • 1010 = A dan 1100 = C
  • Jadi, nilai hexadesimal pada IP 10101100 adalah AC

Friday, March 20, 2015

Broadcast Address

11:27:00 AM Posted by Abdul Rohman No comments

Broadcast Address merupakan jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk alamat Host (Host Address). Address ini dikhususkan untuk mengirim atau menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu jaringan. Dengan Broadcast Address ini, maka hanya alamat tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan diabaikan.

Konsep Broadcast Address, sebuah host cukup mengirim ke alamat broadcast maka seluruh host yang ada pada pada jaringannya akan menerima pakaet tersebut, karena alamat broadcast bertugas untuk menyampaikan pesan keseluruh host yang ada pada jaringan. Seluruh host pada jaringan yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu.

Setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket yaitu:
  1. IP Addressnya yang sifatnya unik
  2. Broadcast Address pada network, dimana host tersebut berada.
Alamat broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP Address 167.205.10.34 atau 167.205.241.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255.
 
2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat bernilai 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255

Thursday, March 19, 2015

Aturan Dasar Pemilihan Network ID dan Host ID

2:29:00 PM Posted by Abdul Rohman No comments


Ternyata dalam menentukan dan memilih Network dan Host ID tidak sembarangan, ada aturan-aturan dasarnya yaitu antara lain:
  1. Network ID yang bernilai 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback. Loopback adalah IP yang digunakan suatu komputer untuk menunjuk dirinya sendiri. Dan biasanya alamat loopback disebut dengan localhost.
  2. Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 127.
  3. Network ID dan Host ID 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang mewakili seluruh jaringan network.
  4. Dan Jika IP Host ID 0 akan diartikan sebagai alamat network yang digunakan untuk menunjuk suatu jaringan, bukan suatu Host. Contohnya: 192.168.20.0 maka 0 pada octet terakhir akan ditunjuk sebagai alamat network.
  5. Host ID harus unik. Dalam suatu network itu tidak boleh ada dua komputer yang memiliki Host ID yang sama. Contoh: Komputer 1 = 192.168.20.1 dan Komputer 2 = 192.168.20.2, angka belakang harus berbeda.

IP Address Kelas C

11:53:00 AM Posted by Abdul Rohman No comments













IP Address kelas C diberikan untuk jaringan berukuran kecil. Range IP kelas C dimulai dengan 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx (192-223). IP kelas C dapat membentuk sekitar 2 juta network dengan jumlah host 256. Pada IP kelas C, Host ID merupakan 8 bit terakhir.

Pengalokasian IP Address kelas C pada dasarnya adalah proses pemilihan network ID dan host ID yang tepat untuk jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi kelas C tergantung tujuan yang hendak dicapai.

Cara membaca IP address kelas C yaitu:

Contoh:
IP Address = 192.168.201.15
Berarti, Network ID = 192.168.201 dan Host ID =  15
Jadi, host ID 15 terdapat pada network ID 192.168.201



Network ID
Network ID Network ID Host ID

192
168
201

15

Wednesday, March 18, 2015

IP Address Kelas B

11:15:00 AM Posted by Abdul Rohman No comments

IP Address kelas B diberikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Range IP kelas B dimulai dengan 128.0.xxx.xxx sampai 192.155.xxx.xxx (128-191). IP kelas ini dapat menampung sekitar 65000 host/komputer.. Pada IP kelas B, network ID merupakan 16 bit pertama, sedangkan host ID merupakan 16 bit berikutnya. Cara membaca IP address kelas B yaitu:

Contoh:
IP Address = 132.90.121.7
Berarti, Network ID = 132.90 dan Host ID =  121.7
Jadi, host ID 121.7 terdapat pada network ID 132.90



Network ID
Network ID Host ID Host ID

132
90
121

7

Tuesday, March 17, 2015

IP Address Kelas A

12:31:00 PM Posted by Abdul Rohman No comments















IP Address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host/komputer yang sangat besar. Range IP kelas A dimulai dengan 1.xxx.xxx.xxx sampai 125.xxx.xxx.xxx (1-126). IP kelas ini dapat menampung kurang lebih 16.777.214 alamat IP. pada IP kelas A, network ID merupakan 8 bit pertama, sedangkan host ID merupakan 14 bit berikutnya. Cara membaca IP address kelas A yaitu:

Contoh:
IP Address = 110.45.3.7
Berarti, Network ID = 110 dan Host ID =  45.3.7
Jadi, host ID 45.3.7 terdapat pada network ID 110



Network ID
Host ID Host ID Host ID

110
47
3

7

Saturday, March 14, 2015

Pembagian Kelas IP

6:23:00 PM Posted by Abdul Rohman No comments
Setelah mengetahui tentang pengertian IP Address, kita harus memahami kelas IP yang bermacam-macam. IP address dibagi menjadi 5 kelas, yaitu:
  1. Kelas A
  2. Kelas B
  3. Kelas C
  4. Kelas D
  5. Kelas E
Perbedaan tiap kelas terdapat pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan, namun host/komputer yang dapat ditampung sangat besar. Sedangkan untuk kelas D dan E jarang digunakan. Kelas D digunakan untuk jaringan multicast dan kelas E untuk keperluan eksperimental.

IP Kelas A, dimulai dari bit awal bernilai 0. Oktet pertama merupakan network ID dan sisanya adalah Host ID

IP Kelas B, dimulai dari bit awal bernilai 10. Dua oktet pertama digunakan untuk network ID dan sisanya digunakan untuk host ID

IP Kleas C, dimulai dari bit awal bernilai 110. Tiga oktet pertama digunakan untuk network ID dan sisanya digunakan untuk host ID

IP Kelas D, dimulai dari bit awal bernilai 1110. Alamat IP kelas D digunakan untuk mendukung multicast

IP Kelas E, dimulai dari bit awal bernilai 11110. Alamat IP kelas ini digunakan untuk tujuan eksperimen.


Kelas Network ID Host ID Default Subnet Mask
A xxx.0.0.1 xxx.255.255.255.254 255.0.0.0
B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.255.254 255.255.0.0
C xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx..255.254 255.255.255.0

Friday, March 13, 2015

IP ADDRESS

5:33:00 PM Posted by Abdul Rohman No comments
IP Address (Internet Protocol Address) adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai dengan 128 bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk setiap host atau komputer dalam jaringan internet. Panjang alamat 32 bit untuk IP versi (IPv5), dan 128 bit untuk IP versi 6 (IPv6). Contoh: 192.168.10.2 merupakan alamat IP. Untuk mengidentifikasikan suatu host/komputer pada internet, maka tiap host diberi IP address.

Nomor network diatur oleh badan, yaitu Regional Internet Registries (RIR), dibawah ini badan-badan tersebut antara lain:
  1. American Registry for Internet Number (ARIN), bertanggung jawab untuk daerah Amerika Utara, Amerika Selatan, Karibia, dan bagian sahara dari Afrika.
  2. Reseaux IP Euripeens (RIPE), bertanggung jawab untuk daerah Eropa, Timur Tengah dan bagian Afrika
  3. Asia Pasific Network Information Center (APNIC), bertanggungjawab untuk Asia Pasific.
Sistem pengalamatan IP terbagi menjadi 2, yaitu:
  1. IP versi 4 (IPv4)
  2. IP versi 6 (IPv6)
Untuk memudahkan identifikasi, alamat IP yang terdiri dari 32 bit, dituliskan menjadi 4 nilai numerik yang masing-masing bernilai 8 bit. Misalnya alamat IP 192.168.19.1 sebernarnya merupakan bentuk bilangan biner dari 11000000  10101000  00010011  00000001

11000000 = 8 bit dari 192
10101000 = 8 bit dari 168
00010011 = 8 bit dari 19
00000001 = 8 bit dari 1

Dalam Penerapannya range address yang bisa digunakan mulai dari:
00000000.00000000.00000000.00000000 sampai dengan
11111111.11111111.11111111.11111111

Melihat dari range diatas ada sebanyak 232 kombinasi IP yang dapat digunakan diseluruh dunia, dengan IP 32 bit menampung 232 atau 4.294.967.296 host/komputer.

IP address memiliki 2 bagian, yaitu
  1. Network ID (network address), adalah alamat yang berfungsi untuk mengidentifikasi suatu Network berada.
  2. Host ID (host address), adalah alamat yang digunakan untuk mengidentifikasi Host dalam suatu network.
Jadi seluruh host yang tersambung pada jaringan yang sama memiliki network ID yang sama.